Sunday, July 4, 2021

Perayaan Idul Adha ditengah Pandemi

Ada hal yang tidak biasa pada perayaan Idul Adha kali ini atau tepatnya dua tahun terakhir ini yakni tahun 1441 H / 2020 M dan 1442 H / 2021 M. Hal tersebut karena wabah virus corona  (SARS-CoV-2) yang menyebabkan pandemi covid-19. Pandemi ini juga banyak diprediksi menjadi masalah jangka panjang karena kenaikan angka kasus terus meningkat, munculnya berbagai varian baru, vaksinasi yang tidak efektif, sikap masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes) dan sebagainya. Kompleksitas masalah tersebut tentu membutuhkan upaya yang tidak sederhana dan cepat, tetapi upaya yang terstruktur, sistemik dan masif (TSM) dengan dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan kapabel. Disamping menyempurnakan ikhtiar seperti di atas juga selalu diiringi doa sehingga dimudahkan dan diridhoi Allah SWT. 

Idul Adha atau ibadah Qurban dengan salah satu prosesinya penyembelihan hewan Qurban adalah syari'at Islam yang akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Ibadah qurban bertujuan mendekatkan diri dengan Allah SWT dilandasi iman takwa. Ibadah qurban juga memiliki dampak sosial berupa melatih dan mengasah kepekaan sosial. Tentang hewan qurban, domba memiliki sejumlah keutamaan dibandingkan dengan jenis hewan ternak lainnya walaupun semuanya halal dimakan, seperti kambing, unta dan sapi. Dalam ayat (QS 6 : 143-144), delapan ekor hewan yang berpasangan (4 pasang) tersebut adalah dua ekor (sepasang) domba, sepasang kambing, sepasang unta dan sepasang sapi. Kaidah dalam Al Qur'an, sesuatu yang disebut pertama memiliki keutamaan daripada sesudahnya. Indikasi lain tentang keutamaan domba juga bisa kita dapati pada peristiwa Qurban, yakni ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya yakni Ismail, lalu oleh Allah SWT menyelamatkan Ismail dan menggantinya dengan domba besar. Peristiwa tersebut kemudian kita peringati setiap tahun dan menjadi syariat Qurban pada hari raya Idhul Adha setiap 10 Dzulhijah.

Salah satu hal yang membedakan Idul Adha ditengah pandemi dengan kondisi biasa adalah peran panitia. Panitia qurban di tengah pandemi memiliki peran lebih penting karena memastikan protokol kesehatan (prokes) bisa dilaksanakan dengan baik. Hal itu bisa dimulai sejak awal berupa pembuatan konsep perayaan Idul Adha ditengah pandemi yang pada dasarnya adalah menghindari terjadinya kerumunan dan prokes bisa dilakukan dengan optimal. Hal tersebut tentu saja membawa konsekuensi tersendiri seperti pada perayaan Idul Adha yang biasanya meriah dengan melibatkan banyak partisipasi warga menjadi sepi dan dilakukan apa perlunya saja. Walaupun demikian demi keselamatan (safety), hal tersebut harus dilakukan dan sebagai satu-satunya pilihan. 

Presentasi Nanung DD, Ph.D
 

Secara teknis pelaksanaan perayaan Idul Adha yakni penyembelihan hewan Qurban adalah sebagai berikut : 

Presentasi Nanung DD, Ph.D
 
Virus corona varian delta (B1617.2) memiliki tingkat penularan yang tinggi, sehingga perhatian terhadap proteksi diri berupa prokes diantaranya masker dan hand sanitizer / sabun menjadi lebih penting. Upaya memaksimalkan proteksi diri tersebut adalah upaya efektif untuk mencegah penularan virus korona varian baru atau varian delta tersebut. Bila sebelumnya kebanyakan hanya menggunakan masker sebagai basa-basi seperti menggunakan masker kain tipis dan hanya didagu, serta jarang mencuci tangan maka untuk varian delta ini hal tersebut menjadi sangat riskan. Penguatan proteksi diri atau prokes adalah kata kunci untuk menghadapi varian delta ini. Sampai kapan virus corona (SARS-CoV-2) bermutasi sehingga membentuk varian-varian baru? Wallahu 'alam.
Photo diambil dari sini
 
 
Daging adalah sumber protein khususnya protein hewani bagi manusia. Makanan dikatakan bergizi biasanya dikaitkan dengan kandungan dan jenis proteinnya. Manfaat protein bagi tubuh manusia sangat banyak, diantaranya untuk  meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas yang sangat dibutuhkan ditengah pandemi baik untuk pencegahan maupun penyembuhan covid-19.  Protein dapat membantu tubuh membentuk imunoglobulin atau antibodi untuk melawan infeksi. Antibodi adalah protein dalam darah kita yang membantu melindungi tubuh dari penyerang berbahaya seperti bakteri dan virus khususnya virus korona. Ketika penyerang asing ini memasuki sel, tubuh kita akan menghasilkan antibodi untuk mencoba mengeliminasinya.

Semoga semakin banyak masyarakat Muslim yang mampu berqurban setiap tahunnya. Pengembangan kebun energi seharusnya mendorong sektor peternakan. Kayu dari kebun energi selanjutnya bisa untuk produksi wood pellet dan penggunaan wood pellet untuk cofiring di PLTU-PLTU di Indonesia. Majunya sektor peternakan tersebut sehingga selain kebutuhan hewan qurban bisa dicukupi sendiri, export hewan qurban ke negara tetangga seperti Malaysia juga sangat mungkin dilakukan, bahkan export ke Arab Saudi untuk musim haji juga bukan hal mustahil. Kebutuhan domba / kambing di Arab Saudi tersebut sekitar 2 juta ekor pada kondisi normal. Tentu kita berdo'a bahwa pandemi ini segera berakhir dan kita bisa mengambil hikmahnya. 

No comments:

Post a Comment

Pellet Daun (Leaf Pellet) dari Kebun Energi

  Pellet daun (leaf pellet) kaliandra Dengan estimasi volume daun 1/4 dari kayu tetapi harga pellet daun sekitar 3 kali harga pellet kayu (w...